Saya mau jujur.
Saya sedih.
Bukan, bukan gara-gara apa-apa sebenarnya.
Mmmmm, gara-gara cowo.
Ya, saya akui, saya sedih. Sebenarnya saya malu mengakui kalau saya sekarang sangat kehilangan dia. Gengsi sih buat bilang. Tapi ini benar-benar saya rasain, dan saya ga tahan kalau dipendem sendiri. Lebih baik jujur. Ok, saya sangat kehilangan diaaaaa....
:(
Cowo itu,
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
... Harry Potter.
Iya, serius, Harry Potter. Hiks, setelah menamatkan baca novelnya yang terakhir, sedih banget nihhh, kenapa sih harus selesai? Kayak kehilangan apaaa gitu, secara saya baca Harry Potter udah sejak 6-7 tahun yang lalu. Waktu itu umurnya Harry masih 11 tahun, yang kalau ga salah saya juga seumuran sama dia, ya lebih tua satu tahun mungkin. Jadi udah kayak ngikutin kisah hidupnya dia tiap tahun, kayak udah kenal deket. HAHAHA.
Serius deh, sedih.
Hiksss... I'm gonna miss you sooo much, Harry Potter and the other...
Hehehe.
Hiks.
jeudi 24 janvier 2008
jeudi 3 janvier 2008
Inscription à :
Articles (Atom)